Tugas : 3
Dosen
Pengampu : DR. Hendra Jaya,
S.Pd.,M.T
Mata
Kuliah : Teori dan
Strategi Pembelajaran Kejuruan
Nama
Mahasiswa : SITTI NURBAYA
Institusi
: S2 PTK Program
Pascasarjana UNM
A. PENGERTIAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS)
Strategi think pair share (TPS) atau
berpikir berpasangan berbagi adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola
interaksi siswa. Think-Pair-Share adalah pembelajaran
yang memberi siswa kesempatan untuk bekerja sendiri dan bekerjasama dengan orang
lain. Dalam hal ini, guru sangat berperan penting untuk membimbing siswa
melakukan diskusi, sehingga terciptanya suasana belajar yang lebih hidup,
aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
Strategi think pair
share ini berkembang dari penelitian belajar kooperatif dan waktu tunggu.
Pertama kali dikembangkan oleh Frang Lyman dan Koleganya di universitas
Maryland sesuai yang dikutip Arends (1997),menyatakan bahwa think pair share
merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi
kelas. Model pembelajaran Think-Pair-Share
merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif
yang mampu mengubah asumsi bahwa metode
resitasi dan diskusi perlu diselenggarakan dalam setting kelompok secara
keseluruhan.
Karakteristik model Think Pair Share siswa dibimbing
secara mandiri, berpasangan, dan saling berbagi untuk menyelesaikan
permasalahan. Model ini selain diharapkan dapat menjembatani dan mengarahkan
proses belajar mengajar siswa juga mempunyai dampak lain yang sangat bermanfaat
bagi siswa. Beberapa akibat yang dapat ditimbulkan dari model ini adalah siswa
dapat berkomunikasi secara langsung oleh individu lain yang dapat saling
memberi informasi dan bertukar pikiran serta mampu berlatih untuk
mempertahankan pendapatnya jika pendapat itu layak untuk dipertahankan.
B. LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE THINK-PAIR- SHARE (TPS)
Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe Think
Pair Share (TPS)
menurut Trianto (2007:61) adalah sebagai berikut :
Langkah 1
: Berpikir (Thinking)
Guru mengajukan
suatu pertanyaan atau masalah yang dikaitkan dengan pelajaran, dan meminta
peserta didik menggunakan waktu beberapa menit untuk berpikir sendiri jawaban
atau masalah. Siswa membutuhkan penjelasan bahwa berbicara
atau mengerjakan bukan bagian berpikir.
Langkah 2
: Berpasangan (Pairing)
Selanjutnya
guru meminta siswa untuk berpasangan dan mendiskusikan apa
yang telah mereka peroleh. Secara normal guru memberi waktu
tidak lebih dari 4 atau 5 menit untuk berpasangan.
Langkah 3
: Berbagi (Sharing)
Pada langkah akhir, guru meminta pasangan-pasangan untuk berbagi dengan
keseluruhan kelas yang telah mereka bicarakan. Hal ini efektif untuk
berkeliling ruangan dari pasangan ke pasangan dan melanjutkan sampai sekitar
sebagian pasangan mendapat kesempatan.
C.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS)
1. Kelebihan
Think-Pair-Share (TPS)
Ø Siswa berperan aktif dalam proses
pembelajaran
Ø Melatih siswa untuk bertanggung
jawab dalam menyelesaikan tugas
Ø Interaksi siswa mudah terjadi dan
saling aktif
Ø Lebih cepat membentuk kelompoknya
karena berpasangan
Ø Timbul rasa percaya diri kepada
siswa
Ø Melatih siswa untuk berbicara di
depan umum
2.
Kekurangan Think-Pair-Share (TPS)
Ø Tidak selamanya mudah bagi siswa
untuk mengatur cara berpikir sistematik
Ø Lebih sedikit ide yang masuk.
Ø Jika ada perselisihan, tidak ada
penengah dari siswa dalam kelompok yang bersangkutan sehingga banyak kelompok
yang melapor dan dimonitor.
D.
MANFAAT MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE THINK-PAIR- SHARE (TPS)
v Para
peserta didik menggunakan waktu yang lebih banyak untuk mengerjakan tugasnya
dan untuk mendengarkan satu sama lain ketika mereka terlibat dalam kegiatan
Think-Pair-Share lebih banyak peserta didik yang mengangkat tangan mereka untuk
menjawab setelah berlatih dalam pasangannya. Para peserta didik mungkin
mengingat secara lebih seiring penambahan waktu tunggu dan kualitas jawaban
mungkin menjadi lebih baik.
v Para
guru juga mungkin mempunyai waktu yang lebih banyak untuk berpikir ketika
menggunakan Think-Pair-Share. Mereka dapat berkonsentrasi mendengarkan jawaban
peserta didik, mengamati reaksi peserta didik, dan mengajukan pertanyaaan
tingkat tinggi.
E.
KESIMPULAN
Kegiatan model
pembelajaran Think-Pair-Share dapat mengembangkan pemikiran peserta
didik secara individu karena adanya waktu berpikir, sehingga kualitas jawaban
juga dapat meningkat. Selain itu, dalam kegiatan pembelajaran menjadi lebih
menarik dan menyenangkan karena banyak peserta didik yang terlihat antusias
saat proses belajar mengajar berlangsung.
Dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif learning tipe TPS, sebelum berdiskusi secara kelompok, peserta didik
berupaya berpikir terlebih dahulu, kemudian didiskusikan dengan pasangannya
sehingga peserta didik telah mempunyai bahan untuk dibawa dalam diskusi
kelompok. Dengan demikian peserta didik akan terlibat secara aktif dalam proses
pembelajaran serta dapat meningkatkan hasil belajar.
Contoh penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) dapat dilihat pada link
berikut ini : https://www.youtube.com/watch?v=1O7tvIsEflA
Referensi :
http://www.asikbelajar.com/2012/11/model-pembelajaran-think-pair-share-tps.html
diakses pada Tanggal 25 Maret 2017
http://proposalmatematika23.blogspot.co.id/2013/05/model-pembelajaran-kooperatif-tipe.html
diakses pada Tanggal 25 Maret 2017
https://ilmu-pendidikan-berbagi.blogspot.co.id/2016/03/langkah-langkah-model-pembelajaran.html
diakses pada Tanggal 25 Maret 2017
https://desykartikaputri.wordpress.com/2013/01/02/makalah-model-pembelajaran-tps-think-pair-ang-share/
diakses pada Tanggal 07 April 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar