Jumat, 07 April 2017

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS)



Tugas                           : 3
Dosen Pengampu        : DR. Hendra Jaya, S.Pd.,M.T
Mata Kuliah                : Teori dan Strategi Pembelajaran Kejuruan
Nama Mahasiswa        : SITTI NURBAYA
Institusi                       : S2 PTK Program Pascasarjana UNM


sumber : https://www.google.co.id/search?q=makalah+model+pembelajaran+tps&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiJtLScuJLTAhUOUI8KHcqmDa8Q_AUIBygC&biw=1024&bih=489#imgdii=T3TFJFOM5n4-oM:&imgrc=QlP7FYnRx1n2zM:


A. PENGERTIAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF 
     TIPE    THINK-PAIR-SHARE (TPS)
    Strategi think pair share (TPS) atau berpikir berpasangan berbagi adalah merupakan  jenis pembelajaran  kooperatif  yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Think-Pair-Share adalah pembelajaran yang memberi siswa kesempatan untuk  bekerja sendiri dan bekerjasama dengan orang lain. Dalam hal ini, guru sangat berperan penting untuk membimbing siswa melakukan diskusi, sehingga terciptanya suasana belajar yang lebih hidup, aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
Strategi think pair share ini berkembang dari penelitian belajar kooperatif dan waktu tunggu. Pertama kali dikembangkan oleh Frang Lyman dan Koleganya di universitas Maryland sesuai yang dikutip Arends (1997),menyatakan bahwa think pair share merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Model pembelajaran Think-Pair-Share merupakan salah satu model pembelajaran  kooperatif yang mampu  mengubah asumsi bahwa metode resitasi dan diskusi perlu diselenggarakan dalam setting kelompok secara keseluruhan.
Karakteristik model Think Pair Share siswa dibimbing secara mandiri, berpasangan, dan saling berbagi untuk menyelesaikan permasalahan. Model ini selain diharapkan dapat menjembatani dan mengarahkan proses belajar mengajar siswa juga mempunyai dampak lain yang sangat bermanfaat bagi siswa. Beberapa akibat yang dapat ditimbulkan dari model ini adalah siswa dapat berkomunikasi secara langsung oleh individu lain yang dapat saling memberi informasi dan bertukar pikiran serta mampu berlatih untuk mempertahankan pendapatnya jika pendapat itu layak untuk dipertahankan.

B.   LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF 
      TIPE THINK-PAIR- SHARE (TPS)
Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)
menurut Trianto (2007:61) adalah sebagai berikut :
*   Langkah 1 :  Berpikir (Thinking)
Guru mengajukan suatu pertanyaan atau masalah yang dikaitkan dengan pelajaran, dan meminta peserta didik menggunakan waktu beberapa menit untuk berpikir sendiri jawaban atau masalah. Siswa membutuhkan penjelasan bahwa berbicara atau mengerjakan bukan bagian berpikir.
*  Langkah 2 :  Berpasangan (Pairing)
Selanjutnya guru meminta siswa untuk berpasangan dan mendiskusikan apa yang telah mereka peroleh. Secara normal guru memberi waktu tidak lebih dari 4 atau 5 menit untuk berpasangan.
*  Langkah 3 :  Berbagi (Sharing)
Pada langkah akhir, guru meminta pasangan-pasangan untuk berbagi dengan keseluruhan kelas yang telah mereka bicarakan. Hal ini efektif untuk berkeliling ruangan dari pasangan ke pasangan dan melanjutkan sampai sekitar sebagian pasangan mendapat kesempatan.

C.    KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
      TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS)
           1.      Kelebihan Think-Pair-Share (TPS)
Ø  Siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran
Ø  Melatih siswa untuk bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas
Ø  Interaksi siswa mudah terjadi dan saling aktif
Ø  Lebih cepat membentuk kelompoknya karena berpasangan
Ø  Timbul rasa percaya diri kepada siswa
Ø  Melatih siswa untuk berbicara di depan  umum

2.      Kekurangan Think-Pair-Share (TPS)
Ø  Tidak selamanya mudah bagi siswa untuk mengatur cara berpikir sistematik
Ø  Lebih sedikit ide yang masuk.
Ø  Jika ada perselisihan, tidak ada penengah dari siswa dalam kelompok yang bersangkutan sehingga banyak kelompok yang melapor dan dimonitor.

D.    MANFAAT MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR- SHARE (TPS)
v  Para peserta didik menggunakan waktu yang lebih banyak untuk mengerjakan tugasnya dan untuk mendengarkan satu sama lain ketika mereka terlibat dalam kegiatan Think-Pair-Share lebih banyak peserta didik yang mengangkat tangan mereka untuk menjawab setelah berlatih dalam pasangannya. Para peserta didik mungkin mengingat secara lebih seiring penambahan waktu tunggu dan kualitas jawaban mungkin menjadi lebih baik.
v  Para guru juga mungkin mempunyai waktu yang lebih banyak untuk berpikir ketika menggunakan Think-Pair-Share. Mereka dapat berkonsentrasi mendengarkan jawaban peserta didik, mengamati reaksi peserta didik, dan mengajukan pertanyaaan tingkat tinggi.

E.        KESIMPULAN
Kegiatan model pembelajaran Think-Pair-Share dapat mengembangkan pemikiran peserta didik secara individu karena adanya waktu berpikir, sehingga kualitas jawaban juga dapat meningkat. Selain itu, dalam kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan karena banyak peserta didik yang terlihat antusias saat proses belajar mengajar berlangsung.
Dengan menggunakan  model pembelajaran kooperatif learning tipe TPS, sebelum berdiskusi secara kelompok, peserta didik berupaya berpikir terlebih dahulu, kemudian didiskusikan dengan pasangannya sehingga peserta didik telah mempunyai bahan untuk dibawa dalam diskusi kelompok. Dengan demikian peserta didik akan terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran serta dapat meningkatkan hasil belajar.
Contoh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) dapat dilihat pada link berikut ini :  https://www.youtube.com/watch?v=1O7tvIsEflA


Referensi :